+ -

Ex. Lab 2.2 : F20.3, Lir Space

Ex. Lab 2.2 : 
F20.3

February 15 – March 1, 2015
Curator: Mira Asriningtyas 
Lir Space
Jl.Anggrek 1/33 Baciro
Yogyakarta


Isnen adalah lulusan sebuah akademi keperawatan. Di bulan-bulan akhir pendidikannya, ia melakukan praktek kerja lapangan di Rumah Sakit Jiwa dan bertugas secara khusus menangani sebuah bangsal bagi remaja yang mengidap Schizophrenia. Di bangsal tersebut, Isnen bertugas merawat delapan orang pasien yang mengidap schizophrenia tidak terinci.

Schizophrenia secara etimologis berarti ‘jiwa yang terpecah belah’. Salah satu tandanya adalah adanya keretakan atau ketidakharmonisan antara proses berpikir, perasaan, dan perbuatan. Beberapa yang mengidap penyakit ini mengalami delusi, halusinasi, menunjukkan sikap-sikap yang tidak semestinya, mengalami kedangkalan emosi, serta gangguan kemauan. Dalam schizophrenia tidak terinci, tanda-tanda penyakit kejiwaan muncul namun penggolongan atas jenis yang khusus (paranoid/ katatonik/ hebefrenik) belum dipastikan.


Dalam proses pembuatan karyanya, Isnen memposisikan dirinya sebagai banyak identitas: ia sebagai perawat yang melakukan analisa atas pasiennya, ia sebagai salah satu dari mereka, dan ia sebagai perawat yang menganalisa dirinya sendiri. Keberadaannya di bangsal kejiwaan menjadi sebuah studi atas bahasa tubuh dan kekayaan visual yang ada di sekitarnya; mulai dari coretan-coretan yang dibuat para pasien di dinding, pemaknaan atas waktu yang hanya berupa garis-garis yang saling bertumpuk, dan pesan-pesan yang menggambarkan diri mereka.


Dalam pameran ini, Isnen menceritakan tentang pengalamannya bersentuhan dengan para ‘orang gila’ yang kemudian memiliki hubungan dekat yang membuatnya tidak lagi melihat mereka sebagai pasien semata. Selama masa prakteknya, ia melakukan terapi komunikasi dengan para pasien dengan duduk di kursi yang berukuran sama, berhadap-hadapan dengan jarak tertentu, mengulang pertanyaan demi pertanyaan yang terstruktur, menjaga tatapan supaya tetap membentuk pola segitiga, dan perlahan-lahan mengembalikan mereka ke fungsi dalam masyarakat dengan aktifitas-aktifitas ringan bersama-sama dengan perawatnya. Terapi ini menjadikan para pasien tidak diperlakukan sebagai liyan namun sebagai sesama manusia. Keberadaan para pasien kejiwaan di sekeliling dokter dan perawat ini pun kerap mengaburkan posisi mereka antara yang sakit dan yang sehat; penyakit menjangkit si sehat dan benih kesembuhan muncul pada si sakit.


(Mira Asriningtyas)

*****

Ex.Lab. 2
Penggagas: Dito Yuwono
Kurator: Mira Asriningtyas
Asisten Proyek: Yonaz Kristy
Pembicara: Nuraini Juliastuti, Maryanto, Jompet Kuswidananto, FX.Harsono, Malcolm Smith.














5 Isnen Bahar: Ex. Lab 2.2 : F20.3, Lir Space Ex. Lab 2.2 :  F20.3 February 15 – March 1, 2015 Curator: Mira Asriningtyas  Lir Space Jl.Anggrek 1/33 Baciro Yogyakarta Isnen ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

< >
Isnen Bahar. Diberdayakan oleh Blogger.